Batman Begins - Help Select Pieza_Isone

Senin, 02 Maret 2015

Ujian Praktik TIK

Jokowi Beri Pengarahan ke Pimpinan Polri dan TNI

Selasa, 3 Maret 2015 | 09:25 WIB
KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO Presiden Joko Widodo saat menghadiri Rapim TNI-Polri di kompleks STIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2015).
    JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Selasa (3/3/2015) pagi, memberikan pengarahan kepada pimpinan Kepolisian RI dan Tentara Nasional Indonesia dalam rapat pimpinan Polri dan TNI. Pengarahan akan dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta.
Rapim TNI dan Polri ini adalah kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya dan selalu dihadiri presiden. Pejabat TNI dan Polri yang hadir yakni para perwira tinggi masing-masing lembaga yang berasal dari seluruh daerah penugasan di seluruh Indonesia.
Pengarahan kepada unsur pimpinan TNI dan Polri ini sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh Jokowi. Jokowi sempat mengumpulkan jajaran Kepala Kepolisian Daerah dan Kepala Kepolisian Resor seluruh Indonesia di Akademi Kepolisian, Semarang pada 1 Desember 2014. Setelah itu, Presiden mengumpulkan seluruh Panglima Kodam Jaya, Komandan Resimen Militer, dan Komandan Distrik Militer di tengah hutan kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada 5 Desember 2014.
Pengarahan Presiden Jokowi kali ini dilakukan di tengah adanya konflik antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi yang belum reda. Sejumlah aktivis anti korupsi sudah menyuarakan kekecewaan akan sikap presiden yang dinilai tidak melindungi KPK dengan membiarkan Polri menetapkan dua pimpinan nonaktif KPK, yaitu Abraham Samad dan Bambang Widjojanto sebagai tersangka. Polri juga mengancam akan menetapkan penyidik KPK Novel Baswedan sebagai tersangka untuk kasus lama yang sempat dihentikan di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sumber :  http://nasional.kompas.com/read/2015/03/03/09251461/Jokowi.Beri.Pengarahan.ke.Pimpinan.Polri.dan.TNI

OPINI :
     Di Akademi Kepolisian, Semarang pada 1 Desember 2014. Setelah itu, Presiden mengumpulkan seluruh Panglima Kodam Jaya, Komandan Resimen Militer, dan Komandan Distrik Militer di tengah hutan kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada 5 Desember 2014.
Pengarahan Presiden Jokowi kali ini dilakukan di tengah adanya konflik antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi yang belum reda. Sejumlah aktivis anti korupsi sudah menyuarakan kekecewaan akan sikap presiden yang dinilai tidak melindungi KPK dengan membiarkan Polri menetapkan dua pimpinan nonaktif KPK, yaitu Abraham Samad dan Bambang Widjojanto sebagai tersangka. Polri juga mengancam akan menetapkan penyidik KPK Novel Baswedan sebagai tersangka untuk kasus lama yang sempat dihentikan di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Jumat, 21 November 2014

GO GREEN

                                                 



         Sejak isu pemanasan global yang lebih dikenal dengan global warning ramai dibicarakan orang, baik ditingkat internasional maupun lokal, secara drastis kesadaran lingkungan menjadi point penting dalam kehidupan manusia. Tiba-tiba saja gerakan Go Green menjadi begitu popular dan bergerak secara serempak di hampir seluruh penjuru dunia. Lalu apa sesungguhnya Go Green itu?


Setiap aspek kehidupan pun dipenuhi dengan gerakan peduli lingkungan, mulai dari penataan rumah/kantor yang ramah lingkungan, hingga kebijakan perusahaan yang melabeli diri dengan spanduk Go Green yang dipasang mencolok di sejumlah kantor dan event kegiatan. Padahal, dalam beberapa dekade silam, tak banyak pihak yang peduli terhadap isu ini. Jika pun ada, lebih banyak di dominasi oleh NGO lokal dan internasional.

Beragam cara pun dilakukan, demi menekan beban yang harus ditanggung bumi, sebagai akibat dari pemanfaatan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Sudah jadi rahasia umum pula, betapa setiap tahun laju deforestasi selalu meningkat, sehingga total tutupan hutan sebagai penyangga kesinambungan ekosistem terganggu, berakibat pada timbulnya perubahan iklim dan bencana alam, seperti banjir dan longsor. Belum lagi, buangan gas emisi kendaraan bermotor, rumah tangga dan pabrik turut andil menjadikan Bumi ini semakin panas.

Secara umum global warming atau yang lebih dikenal dengan pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Penyebab utama terjadinya global warming ini adalah peningkatan efek rumah kaca yang terjadi di bumi. Sehingga jangan heran, jika hanya dalam hitungan tahun, perubahan suhu di Bumi menanjak drastis. Hal ini ditandai dengan semakin sedikitnya luas tutupan es di kutub utara dan selatan, akibat rontoknya es-es dikawasan tersebut.

Padahal, pada awalnya, efek rumah kaca sangat berguna bagi makhluk hidup di Bumi, karena efek rumah kaca menyebabkan atmosfir bumi menjadi hangat. Kondisi hangat inilah yang membuat bumi nyaman untuk ditinggali oleh semua makhluk hidup. Apabila efek rumah kaca ini tidak ada, maka bumi menjadi planet yang sangat dingin.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, efek rumah kaca mengalami peningkatan yang signifikan dalam mengkibatkan terjadinya pemanasan global, yakni meningkatnya suhu permukaan Bumi dan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim.

Selain itu dapat berakibat pada terganggunya hutan dan ekosistem lain sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Salah satu dampak pemanasan global adalah dengan melihat perilaku orangutan (Pongo Pygmeus) di pedalaman Kalimantan. Dulu satwa aboreal ini hidup di pucuk-pucuk pohon dengan memakan buah dan serangga, namun, kini akivitas orangutan lebih banyak di bawah.

Jika global warming tidak segera diatasi akan menyebabkan dampak yang lebih besar yakni hilangnya pulau-pulau yang berakibat pada perubahan wajah peta dunia kita. Bencana ini disebabkan naiknya permukaan laut akibat mencairnya gunung es di kawasan kutub. Jika kondisi ini dibiarkan terus, besar kemungkinan generasi mendatang yang paling menanggung akibatnya.

Lalu, mereka hanya bisa mendengar legenda tentang keajaiban alam yang tak bisa mereka nikmati. Berawal dari kesadaran, beberapa ilmuwan di dunia berupaya keras untuk dapat mengurangi dampak global warming ini, salah satunya dengan mengkampanyekan gerakan go green.

Secara sederhana, Go Green itu merupakan propaganda yang biasa digunakan dalam kampanye peduli lingkungan, atau bisa juga dikatakan sebagai gerakan 'back to basic' kesadaran lingkungan. Porpaganda ini tujuannya macam-macam, termasuk meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan.

Praktek dari wacana ini, termasuk mengurangi konsumsi karbon tiap orang per kapita (carbon footprint) atas berbagai sumber daya; baik yang tidak bisa diperbarui seperti; minyak bumi, gas dan mineral, dan sumber daya kritis seperti pohon, air, lahan marginal, bahan-bahan kimia pembuat polymer(plastik), dan turunannya.

Sejatinya, gerakan Ini bukan sekedar gerakan moral dalam membangun kesadaran terhadap lingkungan, tetapi lebih jauh merupakan gerakan taktis dan strategi guna mengantisipasi perubahan iklim di masa sekarang dan yang akan datang. Singkatnya, gerakan Ini tentang suatu era pembaruan pikiran dan perbuatan konkrit yang taktis untuk mengintegrasikan kehidupan.

Kini, manusia tidak lagi dibatasi oleh sekat-sekat geografis dan batas negara dalam membangun sebuah kesadaran komunal. Tak dapat dipungkiri, manusia terdidik yang tinggal di Bumi mulai sadar akan pengtingnya konsep pembangunan yang berkesinambungan (sustainability). Itulah paradigma yang terlihat dari fenomena bola salju 'revolusi lingkungan' sekarang ini.

Meski di tataran ideologis, semua orang percaya akan kelestarian alam. Pertanyaan turunan yang muncul adalah bagaimana cara aktualisasinya dalam kehidupan sehari-hari. Mubazir jika kesadaran itu tidak dipraktekkan.

Umumnya, saat semua orang ditanya tentang pentingnya penyelamatkan lingkungan, secara serempak pasti menjawab, YES. Tetapi, mereka belum paham, jika menyelamatkan lingkungan akan ber dampak pada pengorbankan kesenangan mereka, misalnya pengurangan penggunaan kendaraan pribadi, tidak merokok, tidak menggunakan listrik secara berlebih, hingga pengurangan penggunaan pendingin ruangan. Atau yang lebih ekstrim, tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang merusak lingkungan.

So, gak salah jika Go Green merupakan hadiah termahal yang dapat kita berikan pada anak cucu kita. Konsep Go Green atau kembali ke alam dengan memperhatikan kondisi lingkungan, sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan mengurangi ancaman pemanasan global.

Karena itu, secara sistematis ada beberapa prinsip baku yang sudah menjadi semacam acuan dalam gerakan Go Green di seluruh dunia. Prinsip ini dirangkum dalam symbol yang gampang diingat, yakni 4R. Adapun 4R yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari guna meminimalisir residu atau hasil akhir adalah:

  1. Reduce atau yang bisa kita sebut dengan mengurangi adalah upaya kita dalam kehidupan dalam mengurangi barang-barang ataupun material yang biasa kita gunakan. Karena dengan meminimalisir hal tersebut akan dapat mengurangi sampah yang dihasilkannya.
  2. Reuse atau memakai kembali yaitu dengan cara membeli barang-barang yang bisa dipakai kembali atau barang yang bukan sekali pakai. Perkembangan zaman yang semakin maju menciptakan barang-barang sekali pakai untuk meringankan pekerjaan kita, namun dampak yang dihasilkannya sangat berbahaya, karena akan menyebabkan menumpuknya sampah dari barang tersebut.
  3. Recycle yaitu mendaur ulang, kini sudah banyak cara untuk dapat memanfaatkan sampah menjadi barang daur ulang yang bernilai, dengan cara seperti ini kita dapat mengurangi sampah dan menjadikannya barang yang berharga.
  4. Replace yang bisa kita artikan dengan mengganti yaitu berusaha mengganti barang-barang yang merusak lingkungan dengan barang-barang yang ramah lingkungan, sehingga barang-barang tersebu jika menjadi sampah dapat di degradasi secara alami.

Dengan 4 prinsip ini, diharapkan beban yang mesti di tanggung Bumi bisa berkurang, atau setidaknya jumlah buangan hasil akhir tidak meningkat secara drastis. Oleh karena itu, mari kita budayakan dan laksanakan gerakan go green, menjadi bagian dari gaya hidup kita. Karena tidak ada upaya yang paling signifikan, kecuali dimulai dari diri sendiri. Itu sebabnya, menyelamatkan lingkungan paling efektif dimulai dari hal-hal kecil. Saatnya mengurangi ancaman global warming dengan memulai kehidupan yang Go Green. (Jacko_Agun)

sumber : berita lingkungan

Jumat, 03 Oktober 2014

Ulangan Harian 1

Veronica Tan: Ahok Bukan Orang yang Subyektif

Sabtu, 4 Oktober 2014 | 07:00 WIB
KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
 
JAKARTA, KOMPAS.com — Karakter Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang keras dan tegas saat memimpin Jakarta tak jarang menuai banyak kontroversi. Meski sikap Ahok cenderung terus terang dan keras, tetapi Veronica Tan, sang istri, mengatakan bahwa suaminya bukanlah orang subyektif.

"Dia enggak subyektif. Kalau dia ngomong keras, itu (sasaran kemarahannya) ke permasalahan, bukan ke orangnya," bela Veronica saat wawancara bersama Radio Sonora, Kamis (2/10/2014).

Veronica mengibaratkan sikap tegas Ahok mengatasi permasalahan Jakarta seperti hubungan orangtua dan anaknya. "Sama aja kayak ke anak, kalau marah ke anak kan bukan karena benci sama anaknya, tapi justru karena ada kasih sayang. Bapak juga begitu," katanya.

Sikap Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang blakblakan dan tegas, menurut sang istri, Veronica Tan, memang sudah dimilikinya sejak dulu.

"Dulu, Bapak (Ahok) enggak ngajak pacaran, tapi malah langsung bilang, 'Mau enggak nikah sama saya'. Dari dulu sudah
blakblakan orangnya," ujar ibu tiga anak ini.


sumber :  http://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/04/07000061/Veronica.Tan.Ahok.Bukan.Orang.Yang.Subjektif?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktswp


OPINI :
Saya tidak menyangka banyak orang yang tidak suka dengan seorang Ahok yang berjiwa besar dan mempunyai sikap yang keras dan tegas saat memimpin Jakarta maka tidak jarang Ahok banyak menenmui
kontroversial yang dapat

Minggu, 28 September 2014

MATI SURI DI YUNANI

 
Satu jam setelah penguburan satu jenazah, suara teriakan minta tolong terdengar dari dalam kubur.
Dream - Petugas pemakaman di Thessaloniki, sebelah selatan Yunani dikejutkan dengan suara seseorang minta tolong yang berasal dari dalam sebuah makam baru.
Karena penasaran, mereka akhirnya bergegas menggali makam, di mana satu jenazah baru saja di kubur, satu jam lalu pada Kamis 25 September 2014. Sontak mereka makin terkejut, begitu 'jenazah' menggedor-gedor peti mati dan berteriak histeris.
Sayangnya, perempuan 45 tahun yang namanya dirahasiakan meninggal dunia sebelum berhasil dikeluarkan.
Polisi masih menyelidiki mengapa wanita yang sudah dinyatakan meninggal dunia akibat kanker ternyata masih hidup.
"Saya tidak percaya ini. Kami telah melakukan berbagai tes, termasuk tes gagal jantung," kata Dokter Chrissi Matsikoudi yang berada di lokasi kejadian kepada Greek TV Channel MEGA.
"Tidak mungkin seseorang yang sudah dalam kondisi meninggal bisa berteriak dan memukul-mukul peti mati seperti itu," imbuhnya.
Tim medis berencana memeriksa jasad tersebut. Sementara pihak keluarga mempertimbangkan menuntut tim dokter yang bertanggung jawab atas perawatan korban.
(Sumber: Mirror.co.uk)

Jumat, 26 September 2014

OPINI


 AKHIR Oktober 2004—tak lama setelah Susilo Bambang Yudhoyono dilantik menjadi presiden—saya menulis artikel berjudul ”SBY, Mesianisme, dan Limitasi Perekonomian” di harian Kompas. Saat itu, saya menjelaskan mengenai berlebihannya ekspektasi publik terhadap Yudhoyono. Fenomena yang lazim disebut mesianisme —melihat pemimpin sebagai juru selamat—ini akan mengakibatkan kekecewaan publik karena realitas berlainan dengan harapan.

Bagaimana dengan Joko Widodo yang telah diputuskan Komisi Pemilihan Umum dan diperkuat oleh putusan Mahkamah Konstitusi memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014?

Pemimpin mesianik

Secara anekdotal, pemimpin mesianik dalam sistem demokratis memiliki beberapa karakteristik. Pertama, dari sisi pemilih, tampak irasionalitas dalam bentuk harapan berlebihan. Hal ini bahkan terjadi pada pemilih di Amerika Serikat yang berpendidikan lebih tinggi. Keikutsertaan pertama Barack Obama di pilpres pada tahun 2008 mengundang antusiasme tinggi dari konstituennya, karena mereka berharap ”diselamatkan” dari stagnasi ekonomi.

Harapan berlebihan terhadap pemimpin mesianik menyangkut dua hal: komitmen dan kompetensi. Jokowi memang telah membuktikan diri sebagai pemimpin yang merakyat dan terbuka pada tingkat kota dan provinsi. Akan tetapi, kita juga harus melihat Jokowi secara obyektif sebagai ”manusia politik”. Dalam menjalankan pemerintahan sebagai presiden, Jokowi harus bernegosiasi terus- menerus dengan kekuatan politik pendukung.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa—di antara partai politik (parpol) pendukung Jokowi—merupakan parpol lama yang termasuk dalam kartel politik (Ambardi, 2009). Penting dicatat bahwa kontestasi dan trade-off kepentingan publik dengan kekuatan elite pendukung semakin menguat seiring dengan lebih tingginya jabatan yang dipegang.

Publik juga mesti obyektif dalam menaruh harapan terhadap kompetensi Jokowi secara manajerial dan teknokratis. Banyak persoalan yang tak berada dalam ”ruang hampa” sehingga tak sepenuhnya dapat dikendalikan pemerintah. Perluasan lapangan kerja dan pembangunan pedesaan, misalnya, banyak ditentukan faktor lain, seperti kewirausahaan sebagai penentu kemajuan perekonomian seperti disampaikan Joseph Schumpeter dan kondisi perekonomian internasional.

Dari pengalaman sebagai Gubernur DKI Jakarta selama dua tahun, Jokowi gagal mengatasi kemacetan dan persoalan transportasi publik yang penyelesaiannya memerlukan partisipasi sektor swasta dan masyarakat, tetapi berhasil dalam program bantuan sosial yang sepenuhnya dilaksanakan pemerintah, seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Karakteristik kedua pemimpin mesianik adalah dia biasanya diposisikan sebagai antitesis pemimpin sebelumnya. Presiden Abdurrahman Wahid yang juga memiliki karakter pemimpin mesianik dilihat sebagai antitesis Orde Baru yang otoriter dan korup. Yudhoyono yang memiliki citra militer-intelektual dipercaya jauh lebih baik daripada Megawati Soekarnoputri dalam visi dan manajemen pemerintahan.

Persepsi terhadap Jokowi, dia jauh lebih mampu menyelesaikan masalah secara konkret ketimbang Yudhoyono. Hal ini akan menjadi persoalan, terutama, ketika Jokowi hendak mengatasi beragam persoalan ekonomi yang ditentukan banyak hal, terutama pasar. Dengan kekuatan politik tak lebih baik daripada Yudhoyono, Jokowi akan sulit ”mengarahkan” pasar. Alih-alih melakukan perbaikan menyeluruh dengan tahapan jelas, lebih mudah bagi Jokowi untuk menjalankan business as usual dengan menonjolkan keberpihakan simbolis semata, seperti renovasi pasar tradisional dan memperluas beragam program bantuan sosial.

Dilihat ”terpisah” dari sistem, terutama pada periode awal menjabat, merupakan karakteristik ketiga dari pemimpin mesianik. Kegagalan memperbaiki kebijakan lebih dianggap sebagai kesalahan pengambil kebijakan lain atau sistem yang rusak. Hal ini menguntungkan mereka karena pemimpin mesianik menjadi ”tak tersentuh”. Yudhoyono, misalnya, secara konsisten memiliki popularitas jauh di atas Partai Demokrat, Jusuf Kalla, dan Boediono.

Karakteristik terakhir adalah pemimpin mesianik akan mengalami penurunan popularitas seiring perjalanan waktu karena publik akhirnya merasa kecewa. Kecepatan dan besaran penurunan popularitas akan berbeda tergantung dari kemampuan mengelola harapan publik, terutama berkaitan dengan persoalan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Kepemimpinan Jokowi

Agar tak terjebak mesianisme, kita harus realistis menaruh harapan kepada Jokowi. Pertama, fragmentasi kekuatan politik di mana terdapat beberapa parpol yang memperoleh tujuh sampai dengan 20 persen suara dan tak adanya parpol yang dominan. Kemungkinan pertama, Jokowi akan kesulitan membuat kebijakan yang efektif.

Di tingkat nasional, dia harus terus bernegosiasi dengan beragam kepentingan di Dewan Perwakilan Rakyat. Pada saat bersamaan Jokowi memerlukan dukungan dari kepala daerah yang juga merupakan ”manusia politik”. Kemungkinan kedua, dia akan berdamai dengan kartel politik dengan menyediakan konsesi ekonomi-politik.

Kedua, Jokowi akan menghadapi godaan untuk terlalu fokus kepada quick wins berupa kebijakan jangka pendek yang menyenangkan publik, seperti program bantuan sosial. Persoalan jangka menengah dan panjang, seperti pengembangan energi terbarukan, produksi pangan lokal, pembangunan desa, serta pusat-pusat pertumbuhan baru di Indonesia, terlampau mewah untuk diurus dalam kontestasi politik yang ketat saat ini. Hal serupa praktis dialami semua presiden pasca reformasi.

Bagaimanapun, kita tentu sangat berharap Jokowi dapat menunjukkan capaian lebih baik dibandingkan dengan presiden-presiden sebelumnya dalam memenuhi harapan publik. Pembuktian pertama adalah kemampuan dalam membentuk kabinet kerja yang sepenuhnya dia kendalikan.

hardnews



Manchester United

Dibagikan kepada publik  -  Kemarin 23.07
 
Wayne Rooney merayakan 10 tahun bersama United dan masih ingat deru kerumunan Old Trafford pada debutnya!

Apa yang telah memori favorit Anda kapten kami selama 10 tahun terakhir?
Tampilkan teks asli

Manchester United

Dibagikan kepada publik  -  Kemarin 21.59
 
Shaw siap Amerika Debut

Luke Shaw bertekad untuk menebus waktu yang hilang setelah cedera dan tidak bisa menunggu untuk membuat debut Amerika melawan West Ham.

Pemain internasional Inggris melewatkan awal musim karena cedera dan berada di bangku cadangan melawan Leicester, tetapi sekarang kembali ke kebugaran penuh dan siap untuk kembali beraksi.

"Cedera itu membuat saya turun sedikit karena saya belum pernah terluka begitu lama sebelumnya," jelas Shaw. "Saya sedikit kesal, tapi aku sudah kembali berlatih sekarang ke beberapa minggu.

"Aku kembali sekarang, penuh kegembiraan untuk pergi dan berharap untuk tetap bebas cedera dan cocok untuk sisa musim ini."

Baca lebih lanjut: http://bit.ly/1qCqocV
Tampilkan lebih sedikit  ·  Tampilkan teks asli

Manchester United

Dibagikan kepada publik  -  25 Sep 2014
 
Van Gaal: Tidak perlu panik

Louis van Gaal menegaskan tidak ada perlu panik di Manchester United setelah mengambil hanya lima poin dari pembukaan lima pertandingan Premier League.

Saat ia mempersiapkan timnya untuk menghadapi West Ham pada hari Sabtu, manajer merasa perbaikan dalam bentuk The Reds 'tidak jauh.

"Saya tidak berpikir pemain saya adalah robot - mereka adalah manusia dan manusia membuat kesalahan," katanya pada konferensi pers pra-pertandingan pada hari Kamis.

"Jika kami menang [melawan Leicester] maka akan berbeda Kami akan mengatasi hal -.. Musim berlangsung lama"

Baca lebih lanjut: http://bit.ly/YbMb4i
Tampilkan lebih sedikit  ·  Tampilkan teks asli

Manchester United

Dibagikan kepada publik  -  25 Sep 2014
 
GIF: Di lapangan golf

Piala golf Ryder - diperebutkan antara Tim Eropa dan Tim USA - mulai besok di Skotlandia. Tak satu pun dari pemain United yang terlibat, tentu saja, tapi para pemain yang ingin keluar di lapangan di waktu luang mereka.

Red Mana yang akan Anda yang paling ingin bermain golf dengan?
Tampilkan teks asli

softnews



TMC Polda Metro Jaya

Dibagikan kepada publik  -  20 Sep 2014
Penanganan #Kecelakaan Sedan Ford menabrak pembatas jalan di Jl. Prapanca Raya Jaksel. Penanganan #Kecelakaan Ford di Jl. Prapanca Raya Jaksel.

TMC Polda Metro Jaya

Dibagikan kepada publik  -  19 Sep 2014
#Kecelakaan 3 Kendaraan di KM 26 Tol #Jagorawi .

Telah terjadi kecelakaan 3 kendaraan di KM 26 Tol Jagorawi (arah ke Bogor) Jumat 19 September 2014 pukul 11:50 WIB.

Kendaraan yang terlibat kecelakaan:
1. Bus Karunia Bakti Z 7853 D
2. Truk B 9785 TF
3. Mitsubishi Pajero B 1380 EJA

Sebab-sebab:
Kendaraan Truk B 9785 TF & Mitsubishi Pajero B 1380 EJA datang dari arah Bogor menuju Jakarta.
Setibanya di lokasi kecelakaan, diperkirakan Pengemudi Truk mengantuk dan menabrak pembatas median jalan (guard rail) lanjut dikuti oleh kendaraan Mitsubishi Pajero.
Bersamaan dengan kejadian tersebut kendaraan Bus Kurnia Bakti Z 7853 D dari arah Cibubur menuju Bogor & ditabrak oleh Truk B 9785 TF hingga terbalik 4 roda diatas, posisi akhir diluar badan jalan.

Korban tutup usia 4 orang:
1. Bapak Kandar (51 Tahun)
2. Bapak Endang (44 tahun)
3. Mr. X (ciri-ciri menggunakan celana pendek abu-abu & Hem warna pink)
4. Khoirunisa (5 tahun)

Korban luka-luka 38 orang, seluruh korban dievakuasi ke RS. Sentra Medika Cibinong & RS. Bina Husada. Lalin tersendat & masih penanganan #Polri , Medik dan Derek. (TMC Polda Metro Jaya)
Baca selengkapnya (26 baris)
6 foto

TMC Polda Metro Jaya

Dibagikan kepada publik  -  28 Agt 2014
Pengalihan Arus Lalu Lintas di Jl. Medan Merdeka Utara Dalam Rangka Kegiatan Independence Day Run 2014

Sehubungan akan diadakannya acara Independence Day Run 2014 dalam rangka memeriahkan HUT Ke-69 Kemerdekaan RI tahun 2014. Maka akan dilakukan Pengalihan arus lalu lintas di Jl. Medan Merdeka Utara mulai tanggal 28 Agustus 2014 pukul 24:00 wib sampai dengan tanggal 31 Agustus 2014, mengingat sepanjang jalan tersebut digunakan untuk penyiapan area start dan rute lari.

Penutupan akan dilakukan  :
1. Dari Jl. Medan Merdeka Barat dialihkan ke Jl. Majapahit - Harmoni.
2. Dari Gambir dialihkan ke arah Masjid Istiqlal & arah Jl. H. Juanda
3. Dari Jl. H. Juanda arah ke Istana Negara Jl. Medan Merdeka Utara dialihkan.
4. Dari arah Harmoni menuju Istana ditutup. (TMC Polda Metro Jaya)
Baca selengkapnya (12 baris)


TMC Polda Metro Jaya

Dibagikan kepada publik  -  22 Agt 2014
Penanganan Kecelakaan Kendaraan Mercy di Jl. Jend Sudirman Jakarta